Thursday, February 23, 2012

Unta pilihan


Baru-baru ni saya terjumpa 1 hadith di kitab Sahih Bukhari, bab Melembutkan Hati (ar-Riqaaq) yang saya fikir sesuai untuk kita renung bersama:


حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ، أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ‏ "‏ إِنَّمَا النَّاسُ كَالإِبِلِ الْمِائَةُ لاَ تَكَادُ تَجِدُ فِيهَا رَاحِلَةً ‏"‏‏.



Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Umar r.a.:


"Sesungguhnya manusia adalah seperti unta-unta, daripada seratus ekor unta, seseorang sukar untuk mencari seekor unta yang sesuai untuk dinaiki." (Sumber hadith dari sini).


Secara umum kita dapat fahami yang penceritaan hadith ni mudah je, berkaitan unta. Dan kaitannya dengan manusia. Rasulullah mengaitkan manusia (baca: kita) dengan unta, dari segi nak tahu macam mana jenis individu yang bermanfaat. Bagi kita yang dah ikut tarbiyah ni mesti ada nilai tarbawi yang kita boleh garap dari hadith ni kan?


Dari 1 website tentang budaya di Padang pasir Sahara, ada diceritakan tentang peranan unta di dalam budaya masyarakat Sahrawi:




" The relationship between Sahrawis and camels goes back to ancient ages. Sahrawis call this animal the ship of the desert for his endurance capacities and travels in the desert.


Camels have occupied distinguished position in Sahrawis life for many years. This same position has been kept for young generations who are aware of the camels role is their ancestors’ development: they were their only living source and their unique transportation means.


Camels are resisting animals and can be adapted without difficulty to life in the desert like Bedouins. They are soft and are characterized by great intelligence. They are calm and effective regardless of climate conditions.


They share the same emotions of their master: if the latter is scared, camels behave likewise and try to defend him. Sometimes, they can warn their master of an imminent danger by moving their head to the direction of the danger so they stand up inviting their master to leave.


This devoted behaviour makes of camels the most faithful and most loved friends of Sahrawis."


Dalam petikan artikel di atas, saya boldkan sifat-sifat unta yang saya fikir ada signifikannya untuk kita tadabbur pada diri kita. 


Selama mana kita dah ikut tarbiyah dan menjalankan program-program dakwah, adakah muwasofat tarbiyah pada diri kita ada peningkatan? 


Bayangkan unta-unta milik masyarakat kaum badwi yang terkenal dengan kelasakan diorang menempuh perjalanan rentas gurun, siap boleh bawak kargo yang banyak, minum dan makan pun minimum tapi Rasulullah masih menggunakan unta-unta tu sebagai refleksi pada kualiti manusia dalam hadith tadi?


Masa zaman Rasulullah tu, yang ada di sekeliling nya tentulah para Sahabat bukan? dan takkan lah diorang tak terasa dengan hadith tu? Kita bagaimana?


Unta pilihan dan manusia pilihan. Ruang untuk meningkatkan diri itu masih terbentang luas, sebelum dijemput bertemu Allah.


Wuallahu'alam.

1 comment:

Unknown said...

dalam hidup yang penuh liku, pasti banyak halangan untuk kita mendidik diri menjadi insan yang dapat memikul peranan khalifah ini. syukran atas peringatan, untuk ku terus menempuh liku2 ini.